Periodisasi Teori Akuntansi

Aplikasi Penyusunan Anggaran

Analisa anggaran usaha Anda

Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran


Accounting Media - Godfrey et.al (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut.
  1.  Pre-theory Period (1492-1800)
Peragallo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak Pacioli sampai pada awal abad ke-19. Kalaupun ada, saran-saran atau pernyataan-pernyataan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.

  2.  General Scientific Period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan terhadap praktik akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan mengembangkan praktik akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas, bukan didasarkan pada logika. Laporan AAA “A Tentative Statement of Accounting Principles Affecting Corporate Reports” pada tahun 1938 serta laporan AICPA tentang ”A Statements of Accounting Principle” merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific.
  3.  Normative Period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan norma-norma atau praktik akuntansi yang baik. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan pada “apa” yang terjadi, dalam periode ini “bagaimana seharusnya” (what should be) dilakukan. Pada periode ini muncul kritik terhadap historical cost dan pendukung adanya conceptual framework. Beberapa terbitan pada era ini adalah: An Inquiry into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang diterbitkan pada tahun 1965, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory.
  4.  Specific Scientific Period (1970-Sekarang)
Periode ini disebut positive era. Disini teori akuntansi tidak cukup hanya dengan sifat normative, tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai subjektif jadi harus di uji secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena: 
a.       Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesis.
b.      Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subjektif.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subjektif maka tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan meramalkan praktik akuntansi.

Related : Periodisasi Teori Akuntansi